Berburu kamera bekas baik pabrikan canon, nikon dan merk lainnya menjadi salah satu cara alternatif bagi penggemar fotografi yang memiliki dana terbatas namun ingin mencicipi nikmatnya “gear” idaman. Untuk itu simak panduan dan tips membeli kamera bekas dalam bahasan kali ini agar memperoleh hasil sesuai harapan.
Selain harga yang jauh lebih murah (miring) untung-untung kita bisa mendapatkan barang dengan kondisi mendekati baru alias like new namun dengan harga yang lebih bersahabat.
Ada dua pilihan penjual dalam berburu kamera bekas, pertama membeli langsung ke toko kamera resmi dan yang kedua membelinya langsung ke user (barang pribadi) atau pembeli dengan penjual melalui forum jual beli atau sosial media. Kedua-duanya sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Belanja melalui toko resmi akan lebih mudah melakukan komplain jika di kemudian hari terjadi masalah terhadap barang yang dibeli, namun pada umumnya harga relatif tinggi dan sudah dan tidak bisa nego “nett”. Sebaliknya jika membeli langsung kepada user biasanya tak jarang penjual menawarkan barangnya dengan sistem paketan dan disertai bonus tambahan berupa aksesoris kelengkapan lainnya ditambah lagi harga yang masih bisa tawar menawar. Namun titik lemahnya jika terjadi permasalahn di kemudian hari akan sulit di komplain, apalagi dengan identitas penjual yang tidak jelas.
Lebih lanjut berikut panduan dan tips membeli kamera bekas:
Bertemu langsung dengan penjual:
- Cara terbaik adalah bertemu langsung dengan penjual “COD”, selain bisa melihat barang secara langsung, juga lebih aman dalam melakukan transaksi pembayaran.
- Tanya sejarah dari barang tersebut, meliputi: lama pemakaian, dipake buat apa aja (Hobby, jurnalis, foto wedding). Pertimbangkan kembali untuk membeli kamera bekas yang habis dipakai “Perang” seperti bekas pakean pekerja foto. Kenapa? pasti kameranya sudah capek dan jumlah shutter tinggi. Tanyakan juga barang tersebut sudah berapa kali pindah pemilik “tangan keberapa”, penjual yang merupakan tangan pertama akan lebih tahu sejarah barang miliknya.
- Tanyakan juga profesinya, kantornya, kesibukkannya. Ini kadang dianggap sepele, namun hal ini cukup penting jika suatu saat terjadi masalah (kerusakan garansi personal, terlibat kasus hukum/pencurian).
- Jika barang cocok dan transaksi deal, jangan lupa meminta bukti pembayaran (kwitansi) dan fotokopi KTP.
- Minta kelengkapan lainnya, box, manual, surat-surat dll.
- Tanyakan juga ex garansi mana. Canon biasanya eks Datascript dan Nikon Alta Nikindo. Jika tidak diantara keduanya bisa jadi barang BM (blackmarket) atau JDM (Japan Domestic Market). Barang eks garansi resmi akan lebih mudah dan murah dalam hal perawatan dan perbaikan purna jual.
Cek Fisik:
- Perhatikan fisik barang (kamera, lensa) secara seksama, pastikan semuanya utuh dan lengkap. Cek juga goresan-goresan yang tidak wajar (bekas jatuh, terbanting, terbentur), pastikan juga unsur karet yang melekat pada bodi dalam kondisi wajar dan tidak melar (biaya penggantian relatif mahal).
- Periksa simbol-simbol (play, delete, zoom, iso, dll) pastikan masih tertera jelas.